Langsung ke konten utama

Si Bandung

Awal mulanya..
Aku abis putus sama orang yang ninggalin aku karena cuma buat coba-coba, sampai akhirnya setelah 3bulan sendiri.. aku dikenalin sama temennya temenku nih, awalnya sih ragu maksudnya yaa buat temenan biasa aja..
Setelah kenal sama dia sering chatingan kenapa kita nyambung banget, ngerasa nyaman banget sama dia.. Anaknya gokil, asik, tapi perhatian daaaannnnn ternyata dia penyuka musik sama kaya aku.. terlebih lagu ternyata dia juga abis diputusin sm pacarnya karena dia gk selalu ada buat pacarnya nah itu kebalikannya aku aku udah sabar bgt sm mantanku itu yang cuek bgt sm aku tp aku lah yg diputusin hehhehe
Akhirnya kita saling cerita masalah masalah cinta masa lalu dan pada intinya apa yang dia butuhin ada di aku sebaliknya apa yang aku butuhin ada di dia..



Tibatiba yang dia ngasih aku rekaman dia nyanyi sambil gitaran 😍 aku suka bgt.. gk mau kalah aku juga ngirimin rekamanku nyanyi ke dia hehehe ehh dia seneng banget..
Terus kita saling kirim-kiriman lagu lagu bagus dan pada akhirnya ada lagu yang buat hati adem bgt di dy maupun di aku "Denganmu Cinta - Mytha" tiap pagi bangun tidur kita dengerin, sampe mau tidur pun kita dengerin...
Sampe aku ngerasa bersyukur bgt kenal sama dy karena aku dengerin lagu aja bisa sampe senyumsenyum sendiri dan bahagianya tu gak bisa diungkapin pke katakata 🙌
Karena dia aku bisa ngelupain mantan aku, bisa acuh banget sama semua cwok.. berasa mimpi indah dalam 1minggu bersamanya..
Senengnya lagi dia suka ngirimin video kucingnya dia 😍
Padahal ya kita belum pernah ketemu sama sekali daaannn kita baru kenal semingguan eehehehe 😁 Aneh yaa aku sama dia pun juga bingung kenapa bisa nyaman banget padahal baru kenal belum pernah ketemu namanya hati siapa yang bisa nebak yah..
Ketika itu kita udah bahas tentang perasaan yang dia begini aku begitu, yang mau ngungkapin semuanya.. Yang dia mau nunggu aku sampe aku lulus mangkane aku semangat skripsi banget waktu itu..
Tapi Allah berkehendak lain.. tanggal 9 November dia ngirimin suaranya sambil diiringin piano "Rasa Ini - Viera" aku berasa wanita paling bahagia saat itu... tapi pas malem dy kaya ada masalah dan gak bisa diceritain sama aku..
Ternyata dan ternyata, paginya dia bilang mundur dan gak bisa perjuangin aku 😁
Alesannya dy mau pindah ke Makasar dan ngerasa jauh banget sm aku, tapi ntah knp aku masih pertahanin dia..
Sampe malemnya dia bilang kalo dia balikan sama mantannya yang di Makasar, dia bilang aku hny dijadiin pelarian biar dia lupa sama mantannya itu..
Tanggal 10 November dy benerbener hilang gak ada kabar sama sekali sampai sekarang dan bilang ke aku kalau aku harus ngelupain semua tentangnya kenangan kita lagu lagu kita, karena dia brengsek menurut dia..
Itulah mengapa aku sempet ngerasa Allah gak adil banget sama aku yang aku bisa lupa sama mantanku bisa bahagia sama dia tapi dibiarkan pergi lagi 😢
Apa aku gak pantes di sayangin di bahagiain? Akupun belum tau jawabannya sampai sekarang..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How the Other Half Lives

      Lord Manners was a rich and famous banker. When he died, he was given a magnificent funeral which was attended by hundreds of famous people. The funeral was going to be held in Westminster Abbey. Many ordinary people lined the streets to watch the procession. The wonderful black and gold carriage was drawn by six black horses. The mourners followed in silence. Lord Manners was given a royal farewell. Two tramps were among the crowd. They watched the procession with amazement. As solemn music could be heard in the distance, one of them turned to the other and whisper in admiration, "Now that's what I call really living!"

The Mystery of the Talking Shoe

     Tracy Evans didn't have to be at work till ten, so she ignored her alarm clock. But she woke up with a start when she heard a stange sound coming from her wardrobe. What was it? It must have been a mouse, Tracy thought. No, it can't have been. She knew there were no mice in her room. I must be careful, Tracy said to herself as she opened the wardrobe. There, in front or her, was the lovely pair of wedge-shaped sandals she had bought the day before. Then she heard the sound again. "It must be Coming from my sandals!" she cried. She picked them up and, sure enough, one of them was "talking". Tracy had to be at work at ten, but she still had enough tome to visit Mr.Lucas, her shoemaker. He removed the wooden heel and they were both amazed to see a white larva eating the wood. Mr.Pope, of the Natural History Museum, solved the mystery. "These shoes must have been imported from brazil. An insect must have laid its eggs in the tree from which the shoes

Who has the last say?

Some people are always saying that they don't built cars as they used to be. What nonsense! I walked round the beautiful new Ferrari again, admiring its lines, when my thoughts were rudely interrupted. "Will you be here long?" a voice asked sharply. "I haven't made up my mind yet," I said, loolking up at a sour-faced traffic warden. "Well, you can't stop here," he told me "Who says so?" I asked him cheekily. "I said so," he said to me. "It says here," he added, "in case you can't read. "No, waiting"." "You read very well. Go to the top of the class! I told him, "but I'll make my own decisions." "oh, will you?" the traffic warden asked. "Then so will I and I've decided to give you a ticket, " he said to me with relish as he began filling out a form. "Go, ahead,"I told him."This car doesn't belong to me anyway. I